Sabtu, 06 September 2014

Kunci Kombinasi

Kunci Kombinasi

Picture
Kunci ring

Kunci ring memiliki bentuk kontruksi dua belas sudut, saya rasa bisa dimanfaatkan  diruang yang terbata karena kunci ring memiliki bentuk dinding yang tipis, kunci ring ini digunakan  jika kunci pas tidak ada.

Kunci Kombinasi
Cara mengatasi jika ada kekurangan pada kunci pas dan ring Cuma ada satu jawaban yang bisa membantunya yaitu kunci kombinasi, dengan adanya kunci kombinasi ini mampu membackup jika kunci pas atau kunci ring kurang maksimal, kunci kombinasi pun memiliki ukuran serta bentuk yang sama. Kunci ini berguna sangat berguna sekali.

Fungsi kunci socket
Bahan baja tensil tinggi  atau sejenis logam biasanya digunakan untuk membuat kunci socket, dan untuk membuat penampilan lebih baik lagi di campur dengan nikel. Bentuk ujung  pada kunci socket berbentuk segi empat. Serta ujung lainnya jg ada dimensi hexagonal sama seperti kunci ring yang digunakan mur dan baut. Kunci sok sudah lebnih familiar dari pada sebutan kunci socket, Mulai dari fungsi bentuk dan desainnya dirancang khusus untuk melepas dan memasang mur dan baut. Kunci sok ini banyak sekali digunakan seperti dibengkel-bengkel otomotif karena berfungfi untuk memasang dan melepas komponen pada kendaraan otomotif. Untuk kunci pas ini selalu sesuai dengan ukuran baut dan posisi pasti ngepres yang penting sesuai dengan ukuran kuncinya.

Fungsi Kunci Inggris

Kunci inggris sudah sangat familiar sekali didunia otomotif, funsinya kunci inggris ini untuk melepas atau mengganti mur atau baut dimana ukurannya sudah tidak masuk lagi oleh kunci pas dan kunci ring. Kunci inggris ini tidak berutujuan untuk menggantikan kunci pas dan kunci ring, tapi hanya sebagai alat pendukung ketika kunci-kunci tersebut tidak sesuai dengan ukuran lagi. 

 Fungsi Kunci Roda
Fungsi dari kunci roda untuk melepas roda pada kendaraan bermotor terutama seperti mobil, bahan untuk kincu roda ini terbuat dari sebuah batang baja yang mana kepala socketnya mempunya bentuk segi enam.


Kunci Busi
Kunci ini berfungsi untuk melepas dan memasang busi biasanya posisinya sulit di jangkau oleh kunci pas atau kunci ring. Kunci busi ini memiliki perlakuan yang khusus ketika dirancang dengan tangkai yang pendek agar ketika memasang tidak terlalu kencang,

Obeng
Obeng  ada dalam satuan set dalam ukuran dan bentuk penggerak yang berbeda. Panjang, pendek, sangat pendek(buntung). Obeng  terdiri dari batang yang terbuat dari baja keras berkualitas tinggi dengan satu mata pada satu ujungnya dan gagang terbuat dari pelastik, dicetak pada batangnya. Obeng  digunakan untuk melepas sekerup dari komponen-komponen  kendaraan seperti lampu kepala, pelindung radiator, dan untuk melepas pengikat seperti sekerup-sekerup kotak dan baut-baut talang. Obeng  juga dapat digunakan untuk pekerjaan lain seperti mencongkel cetakan, badge, emblem dan menekan/ mendorong seperti pemasangan penghapus kaca.


Kunci L

Picture
Kunci L di aplikasikan dalam dunia teknik khususnya otomotif terbagi dua jenis diantaranya yaitu kunci L model hexagonal atau segi enam serta kunci L yang berbentuk bintang. Untuk penggunaan di lapangan atau di bengkel-bengkel lebih banyak menggunakan kunci L yang hexagonal, dan untuk kunci L bintang digunakannya hanya saat-saat tertentu seperti pada saat membuka baut pengikat caliper pada rem cakram, jenis baut seperti ini menjadi favorit karena bentuknya yang simple dan rapi. Baut seperti ini banyak digunakan pada bagian kendaraan  dan aksesories, seperti mobil jeep, ada juga di over fender, aksesoris yang terpasang pada engsel pintu.

Untuk baut seperti ini memang harus menggunakan kunci L, dengan menggunakan kunci L ada sedikit nilai plus seperti mencegah dari tangan yang jail. Kunci L memang tidak hanya satu perusahaan yang memproduksinya tapi memang banyak perusahaan dari berbagai negara yang memproduksi kunci L ini, Negara asal produsen kunci adalah China, Taiwan, Jepang, Amerika dan German. Merek lokal atau bikinan Indonesia juga tersedia .

Untuk bahan baku pembuat kunci L pada umumnya dari material chrome vanadium. Tetapi kalo untuk kualitas terbaiknya, dengan menggunakan bahan yang terbuat dari baja S2. Untuk warna dan bentuknya bukanlah patokan kualitas akan tetapi hargalah yang menentukan kualitas. Satu set kunci L ada 9 Pcs, mulai dari ukuran 1,5 mm sampai dengan 10 mm. Serta ada juga ukuran yang normal dan yang panjang. Biasanya di jualnya satu set, tapi ada juga yang di jual satuan. Hasil survey di lapangan lebih banyak orang mencari yang model satu set karena sudah sekalian ada tempatnya.


Screw Driver - Obeng

Picture
Obeng datang dalam berbagai macam ukuran untuk cocok dengan sekrup, obeng dari perhiasan kecil terserah. Jika obeng yang bukan ukuran yang tepat dan jenis untuk sekrup yang digunakan, ada kemungkinan bahwa sekrup akan rusak dalam proses pengetatan itu.

Hal ini kurang penting bagi PoziDriv dan SupaDriv, yang dirancang khusus untuk menjadi lebih toleran terhadap ketidak sesuaian ukuran. Ketika pengetatan sekrup dengan kekuatan, adalah penting untuk menekan kepala keras ke sekrup, lagi untuk menghindari kerusakan sekrup. Beberapa kepala obeng bersifat magnetis, sehingga sekrup tetap melekat obeng tanpa memerlukan kekuatan eksternal.

Hal ini sangat berguna dalam sekrup kecil, yang lain sulit untuk menangani. Obeng set perhiasan desain obeng Banyak memiliki pegangan dengan kepala dilepas (bagian dari obeng yang bergerak dengan sekrup), yang disebut bit seperti bor, yang memungkinkan satu set satu pegangan dan beberapa kepala yang akan digunakan untuk berbagai ukuran sekrup dan jenis. Banyak peralatan listrik modern, jika mereka berisi sekrup sama sekali, gunakan sekrup dengan kepala selain khas slotted atau gaya Phillips.

TORX adalah salah satu pola seperti yang telah menjadi sangat luas. Penyebab utama dari tren ini manufaktur efisiensi: TORX dan jenis lainnya dirancang sehingga pengemudi tidak akan menyelinap keluar dari pengikat sebagai sopir akan Phillips. (Sekrup Slotted jarang digunakan dalam produksi massal perangkat, karena pengemudi tidak inheren berpusat pada pengikat.)

Manfaat / Kerugian dari non-khas pengencang (tergantung pada sudut pandang Anda) adalah bahwa hal itu dapat lebih sulit bagi pengguna dari perangkat membongkar daripada jika lebih umum jenis-kepala yang digunakan, namun TORX dan driver lainnya tersedia secara luas. Pola khusus dari sekrup keamanan juga digunakan, seperti gaya kepala Gamebit digunakan di semua konsol Nintendo, meskipun driver untuk kepala keamanan kebanyakan, sekali lagi, tersedia.

Freedy
Kowa
Miracle boy

Fungsi kunci ring

Picture Kunci ring atau offset wrench dan kunci sok berfungsi untuk menutupi kekurangan kunci pas atau spanner. Karena membuka baut sangat beresiko menggunakan kunci pas, bisa saja bautnya slek atau rusak karena tidak bisa dibuka. Seperti kendaraan baru biasanya kondisi bautnya sangat keras sekali karena dari pabriknya menggunakan pengencang baut impact. Metode yang paling mudah adalah membuka baut menggunakan kunci sok atau kunci ring, terkecuali posisi baut terhalang oleh komponen lainnya, dan kepala baut hanya bisa kena sebagian oleh kunci.

Bagian kunci pas yang harus dipakai, Cara yang baik dan awet untuk melepas baut adalah menggunakan kunci sok atau kunci ring, sudah banyak teknisi menyarankan hal seperti itu. Ada beberapa ukuran yang terdapat diantara kunci ring dan kunci sok diantaranya: Kunci 8-10 mm, 12 mm, 14 mm, 17 mm, dan 19 mm. Tapi, kunci sok punya ukuran 11 mm, 13 mm, dan 21 mm ukuran tersebut yang tidak  dimilik oleh kunci ring.

Fungsi dari kedua kunci ini sama seperti kunci yang lainnya juga, yaitu untuk melepas dan mengencangkan baut. Akan tetapi ada sedikti perbedaan yaitu kunci sok mempunyai banyak kegunaan dan itu tidak dimiliki oleh kunci ring. Untuk kunci sok ( T ) membantu mengurangi beban pada tangan ketika membuka baut yang ada di cover bodi atau mesin. Termasuk saat mengencangkan bisa disesuaikan torsinya. Kunci sok disambung dengan kunci momen. Kunci yang fleksibel membantu pengguna membuka baut di bagian yang enggak terjangkau kunci ring..

Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )


Pengertian dari Keselamatan kerja


Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan ma-syarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident).
Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.
Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan –gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.
Keselamatan kerja sama dengan Hygiene Perusahaan.
Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
a. Sasarannya adalah manusia
b. Bersifat medis.
Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.
Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan bukan sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan gangguan kesehatan atau penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama dibidang kesehatan lebih ditujukan ke arah pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin.
Status kesehatan seseorang, menurut blum (1981) ditentukan oleh empat faktor yakni :


1. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik / anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan, pekerjaan).

2. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku.

3. pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasi, dan

4. genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.



Demikian pula status kesehatan pekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat memungkinkan tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang terganggu kesehatannya”.



Menurut Suma’mur (1976) Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/ masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum. Konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar “kesehatan pada sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya.



Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan (Sumakmur, 1993).
Keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
a. Sasarannya adalah lingkungan kerja
b. Bersifat teknik.
Pengistilahan Keselamatan dan Kesehatan kerja (atau sebaliknya) bermacam macam ; ada yang menyebutnya Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hyperkes) dan ada yang hanya disingkat K3, dan dalam istilah asing dikenal Occupational Safety and Health.
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari sering disebut dengan safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya.
Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.


Pengertian Kecelakaan Kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.
Dewasa ini pembangunan nasional tergantung banyak kepada kualitas, kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia termasuk praktisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dari segi dunia usaha diperlukan produktivitas dan daya saing yang baik agar dapat berkiprah dalam bisnis internasional maupun domestik. Salah satu faktor yang harus dibina sebaik-baiknya adalah implementasi K3 dalam berbagai aktivitas masyarakat khususnya dalam dunia kerja.
Pengertian Hampir Celaka, yang dalam istilah safety disebut dengan insiden (incident), ada juga yang menyebutkan dengan istilah “near-miss” atau “near-accident”, adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dimana dengan keadaan yang sedikit berbeda akan mengakibatkan bahaya terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses kerja.
Bagaimana K3 dalam perspektif hukum? Ada tiga aspek utama hukum K3 yaitu norma keselamatan, kesehatan kerja, dan kerja nyata. Norma keselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja serta lingkungan kerja yang tidak kondusif.


Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja, kemudian mencegah terjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja. Konsep ini juga mencegah pencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja.Norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan dan memelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya. 

Ruang Lingkup K3
Ruang lingkup hyperkes dapat dijelaskan sebagai berikut (Rachman, 1990) :
a. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan usaha yang dikerjakan.
b. Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi :
1) Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian
2) Peralatan dan bahan yang dipergunakan
3) Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.
4) Proses produksi
5) Karakteristik dan sifat pekerjaan
6) Teknologi dan metodologi kerja
c. Penerapan Hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa.
d. Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/perusahaan ikut bertanggung jawab atas keberhasilan usaha hyperkes.